
Menduakan Cinta, Puluhan Suster dan Aktivis Kemanusiaan di Sikka Berlinangan Air Mata
Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis, Kolumnis dan Penulis Buku)
Butuh Tanggapan Nyata
Sementara Koordinator Divisi Perempuan TRUK_F, Suster Fransika Imakulata, SSpS atau yang akrah disapa Suster Ika dalam sambutannya saat pembukaan Seminar antara lain mengemukakan bahwa semua mitra yang bekerja sama dengan TRUK_F adalah alat yang dipakai Allah untuk menyuarakan suara-suara yang terbungkam dan tak kedengaran.
“Menjadi alat Tuhan bukanlah hal yang mudah, karena akan berhadapan dengan berbagai tantangan dari berbagai pihak, memperjuangkan pemenuhan hak-hak korban atas keadilan, kebenaran dan pemulihan adalah bukan sesuatu yang gampang, tetapi Allah telah mengubah tantangan yang kami hadapi sebagai berkat yang luar biasa,”kata Suster Ika.
Suster Ika mengakui bahwa sejak 1997 sampai saat ini, karya kemanusiaan TRUK_F masih tetap hidup dan akan tetap hidup, karena pilihan ini adalah pilihan yang tepat dan sejalan dengan kehendak Tuhan, di mana saat ini terjadi banyak pelanggaran HAM dengan berbagai modus.
“Situasi yang memprihatinkan ini membutuhkan tanggapan nyata dalam karya misi seorang Misionaris. Oleh karena itu layak dan pantas ungkapan syukur ini kita haturkan kepada Allah Tritunggal karena Dia telah setia, kasih setiaNya nyata dalam kehadiran lembaga Divisi Perempuan TRUK-F,” kata Suster Ika.