Prefasi ini selanjutnya memberi segi yang lain dari alasan untuk ekspresi rasa syukur kita kepada Allah. Tetapi sesungguhnya masih berkutat di sekitar misteri peristiwa inkarnasi itu juga, sebagaimana sudah saya tetapkan pada awal tulisan ini. Natal adalah perayaan misteri Kelahiran sang Putera, yang kita yakini sangat agung dan tidak terperikan. Prefasi ini mengatakan hal itu sangat agung karena Allah yang tidak dapat kelihatan, kini menjadi tampak sebagai manusia dan tinggal di antara kita. Tentu hal ini adalah sebuah misteri yang teramat agung, misteri inkarnasi, Allah menjelma menjadi manusia.
Lalu tampak sebuah unsur baru yang saya sebut dan singgung di sini, yakni aspek sejarah. Kita yakin, Allah sebagai sang penguasa sejarah, penguasa awal dan akhir, titik alpha dan omega, hidup dan ada melampaui waktu dan sejarah itu sendiri. Saya katakan melampaui waktu karena Ia sudah ada sebelum ada waktu, sebelum segala abad. Kini, Dia yang melampaui waktu itu, mulai memasuki waktu dan dengan itu Ia menjadikan segala sesuatu di dalam waktu itu menjadi baru. Waktu menjadi waktu yang sangat istimewa, chronos menjadi kairos. Sejarah lalu menjadi sejarah keselamatan, heilgesichte, salvation history.
Terima kasih banyak, sudah memuat tulisan saya ini di sini… salam damai natal…