Menangkap Kata-Kata Ajaib di Taman Kanak-Kanak

Yosep Bala Makin (Penulis Bekerja di Mbojo-Bima NTB)

Kata-kata ajaib menyubur dalam aktivitas anak di Taman Kanak-kanak. Anak-anak diajari oleh gurunya untuk bisa dipraktekkan di antara teman-temannya. Dengan sangat mudah kata-kata ajaib itu digunakan ketika mereka sedang bermain, berolahraga, bertaman, membersihkan halaman/taman, dan ruang kelas belajar. Dalam aktivitas kesibukan itu, pendengaranku menangkap kata-kata yang disebut kata-kata ajaib itu oleh gurunya, yakni terima kasih, minta tolong, minta maaf, dan permisi. Luar biasa ajaibnya kata-kata itu untuk anak Taman Kanak-kanak. Guru TK mengajarinya dengan memperkenalkan kata-kata itu yang oleh guru disebut kata-kata ajaib. Lebih ajaibnya kata-kata itu bahwa anak-anak menggunakannya. Bisa terdengar dari ucapannya dan terlihat dari sikap santunnya. Semuanya terungkap dari hati yang dalam (minta maaf).

Ucapan ’terima kasih’ terdiri dari dua kata, yakni ’terima’ dan ’kasih’. Anak-anak belajar menerima sesuatu dari teman lain/orang lain dengan sopan. Dan tidak cukup hanya menerima. Peluang ’kasih’ yang bersinonim dengan ’beri’ tetap ada kemungkinan kepada teman lain/orang lain yang sungguh membutuhkan sebagaimana dia sendiri juga membutuhkan bantuan orang lain. Gabungan dua kata yang digunakan sekaligus itu mengungkapkan perhatian, kasih sayang, kerelaan, dan kebaikan hati. Ajaibnya adalah kata yang dipraktekkan itu telah menjadi penilaian sebagai anak berkarakterter baik dan berbudi mulia. Selain itu, ’minta maaf’ adalah kelompok kata ajaib yang diajarkan kepada anak-anak TK. Kesalahan sekecil apa pun anak-anak diajari harus mengucapkan ’minta maaf’ kepada teman. Ajaibnya kelompok kata itu adalah anak-anak mengalami rasa damai, toleran, tenggang rasa, bersahabat, diterima kembali dalam group. Dan sekaligus anak-anak TK diajari untuk bersedia memberikan maaf dan menerima maaf dari teman. Kesediaan untuk memaafkan teman lain jika salah. Kesediaan itu diperlihatkan dengan sikapnya. Dalam arti, apa yang tersembunyi di hati akan terlihat pada sikap dan perilaku. Mereka saling merangkul, memeluk, jabat tangan damai. Ini berupa keindahan di sebuah Taman Kanak-kanak. Karakter anak bangsa sudah dimulai dari sini dan dibentuk dalam sebuah taman: taman ria, taman gembira, taman damai, taman bermain sambil belajar.

BACA JUGA:
Memahami Virus Cinta di Tengah Wabah Covid-19
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More