Menang-Kalah Putusan MK
Oleh Dionisius Ngeta (Putera Nagaroro-Nagekeo, Tinggal di Nangahure Bekerja di YASBIDA Maumere)
Filsuf peraih hadiah Nobel, Albert Camus, menyebut sportivitas sebagai nilai yang membangun karakter manusia, tak ada hubungan secara langsung dengan kekalahan dan kemenangan.
Kekalahan dan kemenangan adalah akibat dari perjuangan. Sportivitas mengutamakan proses, mengajarkan manusia untuk menemukan nilai-nilai ideal berupa kejujuran dan keadilan yang bermuara pada martabat.
Kontestasi dan kompetisi memperebutkan suara dan mandat rakyat perlu dikembalikan pada kultur sportivitas. Saling menghormati menjadi keniscayaan dalam membangun demokrasi yang bermartabat.
Pilpres dimaknai dan dipahami sebagai bagian dari kultur demokrasi untuk mewujudkan kebaikan dan kesejahteraan kolektif. Kultur demokrasi selalu berbasis pada etika, moral, dan etos sehingga memberikan inspirasi dan pencerahan kepada publik. Inilah demokrasi yang bijak, jujur, cerdas dan visioner.
Politisi, para paslon dan tim pemenangan adalah agen kebudayaan. Mereka bukan sekadar pemburu kemenangan dan kekuasaan yang mengorbankan peradaban, persuadaran, kerukunan, persatuan dan kebersamaan sebagai anak bangsa.
Mantap Pak Dion. Kita tunggu detik2 akhir keputusan MK. Semoga semua pihak bisa menerima dengan sportif seperti yang Pak Dion sampaikan di atas.