Menang-Kalah Putusan MK
Oleh Dionisius Ngeta (Putera Nagaroro-Nagekeo, Tinggal di Nangahure Bekerja di YASBIDA Maumere)
Kebesaran hati dan kekuatan jiwa yang membuat kita melampaui kalah atau menang dan mampu melihat keadaan dengan jernih. Tanpa ambisi! Tanpa rasa takut!
Karena bagaimana pun juga kita tetap bersama baik sebagai pemenang maupun yang kalah. Tak perlu takut atau menyesal saat kalah. Tapi tak perlu sombong saat menang. Kita tidak bisa menang, kecuali jika kita belajar bagaimana untuk kalah.
Membutuhkan Sportivitas dan Komitmen
Dalam Piala Dunia tahun 2014, Kroasia memang akhirnya kalah. Namun dunia mencatat bahwa mereka memiliki sportivitas yang tinggi. Kroasia meraih kemenangan moral, kemenangan tertinggi dalam persaingan!
Sportivitas memang pahit karena ia mengharuskan kita untuk lebih menjunjung etika dan moral daripada hasil kemenangan. Muara sportivitas adalah keluhuran nilai. Etika dan moral mengorientasikan manusia pada proses menemukan kebenaran, kebaikan, keindahan, dan kepantasan.
Dalam persaingan dan kontestasi, etika dan moral menuntut kita untuk mengutamakan martabat dalam meraih kemenangan. Karena itu, orangtua kita mengatakan, “Untuk apa menang, sukses, dan kaya raya jika kamu tidak terhormat?”
Mantap Pak Dion. Kita tunggu detik2 akhir keputusan MK. Semoga semua pihak bisa menerima dengan sportif seperti yang Pak Dion sampaikan di atas.