Mempertanyakan Aktualisasi Mater Et Magistra dalam Konflik Geotermal di Poco Leok

Akhirnya, Poco Leok menjadi cermin: apakah Gereja sungguh konsisten dengan ajarannya sendiri? Mater et Magistra menuntut pembangunan yang menghargai martabat manusia, partisipatif, adil, dan berorientasi pada kebaikan bersama. Namun, realitas Poco Leok menunjukkan bahwa ajaran itu sering kali belum benar-benar dihidupi. Gereja Katolik harus berani kembali pada jati dirinya:  sebagai ibu, guru, sekaligus nabi. Kehadirannya di Poco Leok akan menentukan apakah umat masih melihatnya sebagai rumah yang aman, ataukah hanya institusi yang terlalu sibuk menjaga hubungan dengan kekuasaan. Pada akhirnya, geothermal Poco Leok bukan hanya soal energi, tetapi soal iman, etika, dan keadilan. Jika Gereja sungguh setia pada Mater et Magistra, maka ia harus berdiri di pihak umatnya, menjaga tanah sebagai rahim kehidupan, dan menegaskan bahwa pembangunan tanpa martabat manusia adalah pembangunan yang kehilangan jiwa.***

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More