Mempertanyakan Aktualisasi Mater Et Magistra dalam Konflik Geotermal di Poco Leok

Kedua Keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Yohanes XXIII menolak pandangan bahwa pertumbuhan ekonomi otomatis menciptakan kesejahteraan. Pembangunan harus ditimbang dari seberapa jauh ia membawa kebaikan bagi masyarakat kecil. Di Poco Leok, geothermal diproyeksikan akan menghasilkan listrik untuk ribuan bahkan jutaan rumah tangga, tetapi pertanyaannya: apakah warga Poco Leok sendiri akan menikmatinya? ataukah mereka justru menderita karena tanah dan hidupnya dikorbankan?Prinsip keadilan sosial menuntut distribusi yang adil atas manfaat pembangunan. Pembangunan tidak boleh hanya menguntungkan negara atau korporasi, sementara masyarakat lokal menanggung beban sosial-ekologis. Poco Leok memperlihatkan betapa ketidakadilan itu nyata: keuntungan ada di pihak perusahaan dan negara, sementara kerugian ditanggung oleh komunitas adat.

Ketiga Prinsip bonum commune(kebaikan bersama) menuntut agar setiap kebijakan ditujukan bagi kebaikan bersama. Tetapi bonum commune bukan berarti kepentingan mayoritas mengorbankan minoritas. Sebaliknya, kebaikan bersama berarti setiap orang, bahkan kelompok kecil sekalipun, dihargai sebagai bagian integral dari tubuh sosial. Masyarakat Poco Leok mempertanyakan apakah geothermal sungguh untuk kebaikan bersama, ataukah hanya demi kepentingan segelintir pihak yang kuat.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More