Memperingati Hari Perkawinan Dunia

Oleh: Fransiskus Ndejeng

Ada apa?      Ada beraneka alasan yang menggugat sakramen perkawinan yang sudah tidak dianggap sakral lagi bagi kalangan pasutri jaman milenial ini. Mungkin, ada rasa  saling menyakiti satu sama lain dalam berkomunikasi dalam rumah tangga katolik. Bisa juga karena faktor adanya hubungan gelap diantara pasutri yang menyakiti sebuah sakramen di tengah gaya hidup dan kebutuhan hidup yang fulgar dan hedonisme. Bisa juga karena faktor ekonomi dan sosial di tengah pergaulan dan pergolakan hidup berkeluarga yang tidak mau memikul salib bersama dalam suatu komunitas rumah tangga yang sakral lagi.

Atau pun, adanya tuntutan kebutuhan kesejahteraan jasmaniah (secara biologis), tidak dapat menjamin hubungan untuk melayani kebutuhan rumah tangga secara batiniah. Ataukah, bisa juga disebabkan oleh  karena tidak membemberikan dan/ atau mewariskan keturunan demi masa depan kehidupan rumah tangga.

Timbul keretakan dalam rumah tangga bisa terjadi akibat perngumulan dan  komunikasi antara suami isteri yang tidak dewasa, tidak arif dan tidak bijaksana dalam memanfaatkan  sosial media. Terpengaruh dan terpola oleh fitur- fitur di dinding profil sosial media yang penuh kebohongan dan dapat merenggut rasa keharmonisan dalam bahtera rumah tangga yang dibentuk. Yang sengaja dibuat  untuk mengelabui antara komunikator dan komunikan, dalam ruang gelap  dalam dunia komunikasi. Atau juga bisa karena dipengaruhi oleh  hadirnya pihak ketiga yang memberikan harapan palsu, karena jabatan, harta, uang, dan faktor lainnya. Padahal semuanya abal-abal dan frame saja atau merek saja. Bukan isi yang sesungguhnya. Terbuai dan lama kelamaan terjerumus di dalam merek komunikasi yang penuh kepalsuan. Ataukah karena akibat pendekatan yang sering dilakukan di tempat kerja setiap hari. Misalnya, antara pimpinan dan sekretaris pribadi di perusahaan tempat bekerja. Diiming-iming janji-janji palsu yang mencemaskan kehidupan rumah tangga itu  sendiri.  Akibatnya, tertipu dan terperosok dalam suasana kelam kehidupan rumah tangga yang akan dan sedang dibangun secara sakramental.

BACA JUGA:
Menteri PPN Hadiri Peletakan Batu Pertama Pembangunan Wisata Terpadu Mawatu Labuan Bajo
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More