Membangun Perspektif Positif: Keterlibatan Biarawan dan Biarawati Menuntaskan Kasus Korupsi BTT di Kab. Sikka

Oleh Fr. Ando Rodja Sola, SVD (Frater TOP Divisi Perempuan Tim Relawan Untuk Kemanusiaan-Maumere-TRUK)

Kasus korupsi dana Belanja Tak Terduga (BTT) merupakan salah satu pelanggaran hak yang mengakibatkan kerugian besar. Hak-hak masyarakat mudah saja dijelma sebagai “barang” yang diperjual-belikan oleh para pejabat dan jajaranya. Ditambah lagi indikasi penggunaan dana Belanja Tak Terduga Tahun Anggaran 2021 sering digunakan tidak sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang diakui oleh negara.

Berdasarkan konteks ini, keterlibatan para biarawan dan biarawati tentunya menjadi salah satu gerakan yang tidak hanya bersifat karitatif tetapi lebih dari itu, menjadi pewarta keadilan yang membela hak-hak masyarakat kecil.

Pada akhirnya kita bias melihat dengan jelas, bahwa keterlibatan para biarawan dan biawati pada dasarnya lahir dari satu kesatuan perspektif yang positif, untuk membela hak-hak masyarakat kecil yang tidak sempat mengecap dana Belanja Tak Terduga (BTT) secara sempurna. Hal inilah yang menjadi substansi gerakan bersama para biarawan dan biarawati dalam mengusut tuntas kasus korupsi dana Belanja Tak Terduga (BTT) di Kabupaten Sikka.

BACA JUGA:
Damai Dalam Helatan Pilkades Serentak Kabupaten Lembata: Mengapa Harus (Sekedar Catatan Lepas)
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More