Membangun Perspektif Positif: Keterlibatan Biarawan dan Biarawati Menuntaskan Kasus Korupsi BTT di Kab. Sikka
Oleh Fr. Ando Rodja Sola, SVD (Frater TOP Divisi Perempuan Tim Relawan Untuk Kemanusiaan-Maumere-TRUK)
Mengapa Jaringan HAM Sikka Melibatkan Organisasi Biarawan dan Biarawati?
Selama penulis bergabung dengan jaringan Hak Asasi Manusia Sikka (HAM Sikka), terdapat beberapa catatan yang tentunya menjadi nilai yang positif bagi penulis sendiri dan bagi seluruh masyarakat Nian Tana Sikka. Misalnya, keanggotaan jaringan Hak Asasi Manusia Sikka (HAM Sikka) dikumpulkan berdasarkan niat dan motivasi yang sama, untuk menanggapi kasus kekerasan terhadap hak asasi manusia yang terjadi di wilayah kabupaten Sikka.
Seluruh masyarakat Sikka tentunya sangat mengetahui frekuensi dan pekembangan kasus pelanggaran HAM yang terjadi selama ini. Kasus-kasus yang terjadi pada umumnya mengorbankan hak perempuan dan anak, melalui praktik kekerasan dan pelecehan seksual, pembunuhan berencana, praktik prostitusi dan perjudian, Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN), kekerasan fisik dan mental, hak-hak masyarakat kaum marginal yang kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah, dan penghargaan hak para kaum yang berkebutuhan khusus.