Membangun Iman atau Memecah Tubuh Kristus? (Menalar Apologetika Digital)

Oleh F. Erikson (Peminat masalah pendidikan)

DI ERA DIGITAL, perdebatan apologetik antara Katolik dan Protestan menemukan panggung baru: dunia maya. YouTube, media sosial, dan forum daring kini menjadi medan utama diskusi lintas kekristenan. Banyak yang melihatnya sebagai kebangkitan minat rohani dan kehausan akan kebenaran iman. Namun, tak sedikit pula yang menyayangkan arah perdebatan ini yang sering kali justru mendangkalkan dialog dan memperdalam  jurang perpecahan. Jurang perpecahan di kalangan elit intelektual; elit imam versus pendeta; umat awam biasa. Secara struktural belum mendapat perhatian serius baik pada tingkat KWI dan PGI. Refleksi ini membatasi diri pada panggung digital; dan seberapa dalam pengaruhnya dalam panggung realita umat tanpa dunia maya.

 

I. Akar Historis dan Harapan Baru

Sejak Reformasi Protestan pada abad ke-16, perbedaan antara Katolik dan Protestan telah menjadi bagian dari sejarah Gereja. Di masa lalu, perdebatan teologis berlangsung lewat tulisan panjang, konsili gereja, atau dialog akademis.

Kini, transformasi digital menghadirkan medan baru, cepat, luas, dan terbuka bagi siapa saja, termasuk awam yang haus akan pengetahuan iman.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More