Membaca Aktivisme dan Menulis Solusi

Oleh: Bernardus Tube Beding*

HIRUK pikuk kehidupan memang menjanjikan peningkatan proses produksi barang dan jasa. Gampang dirasakan, kehidupan yang hiruk pikuk di kota besar pada umumnya memang disertai penghasilan barang dan jasa lebih banyak ketimbang yang dihasilkan di pedalaman dusun yang tenang sunyi.

Apalagi di kota riuh itu juga terjadi akulturasi kepentingan politik dan ekonomi yang saling bertumpah tindih. Niscaya semakin memunculkan aktivisme manusia di kota itu.

Aktivisme adalah kegetolan obsesif komplusif (tak tertahankan dan tak sepenuhnya disadari) yang menggiring manusia selalu bertindak melakukan sesuatu, terlibat dalam aktivitas tanpa henti.

Sungguhkah kini dusun-dusun masih tenang sunyi? Tidak juga. Kabel-kabel dan jalur-jalur komunikasi canggih kini sungguh menjulur ekspansif ke seluruh pelosok negeri.

Penjuluran ekspansif itu tak tertahankan. Maka dusun-dusun kini mulai ramai, bahkan di sana-sini pun riuh rendah. Tanpa disadari, bersama dengan kehadiran suasana ramai dan rebut itu, hadir pula aktivisme di dusun-dusun.

BACA JUGA:
Kecakapan Digital Dibutuhkan untuk Modal Bertindak Cermat di Medsos
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More