Memaknai Sakit dan Menjadi Kudus Ala Remaja Milenial Carlo Acutis

“Martabat setiap manusia begitu besar, sehingga Carlo memandang seksualitas sebagai sesuatu yang sangat istimewa, karena ia berkolaborasi dengan ciptaan Tuhan,” kenang ibunya.

Carlo juga menikmati memakai kacamata selamnya dan bermain “mengambil sampah dari dasar laut”. Ketika dia membawa anjing-anjing itu jalan-jalan, dia selalu memungut sampah apa pun yang dia temukan.

Semangat untuk Ekaristi

Semangat sejati Carlo adalah Ekaristi. Ia mengalami Ekaristi sebagai “jalan raya menuju surga”. Ini menyebabkan ibunya bertobat. Seorang wanita yang hanya pergi “tiga kali ke Misa dalam hidupnya” akhirnya ditaklukkan oleh kasih sayang anak laki-laki itu kepada Yesus.

Dia mendaftarkan dirinya dalam kursus teologi sehingga dia dapat menjawab semua pertanyaan putranya yang masih kecil.

Pada usia 11 tahun, Carlo mulai menyelidiki mukjizat Ekaristi yang terjadi dalam sejarah. Dia menggunakan semua pengetahuan dan bakat komputernya untuk membuat situs web yang menelusuri sejarah itu. Web itu terdiri dari 160 panel dan dapat diunduh di sini http://www.miracolieucaristici.org/

BACA JUGA:
Milan Ngada Dukung Ansy Lema Maju Calon Gubernur NTT, Ini Alasannya
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More