Memahami Virus Cinta di Tengah Wabah Covid-19
Oleh Inosensius Sutam*(Sebuah Refleksi di Hari Kasih Sayang)
DI TENGAH pandemi Covid-19, hari ini, kita merayakan hari kasih sayang (Valentine’s day). Ini adalah perayaan cinta dan persahabatan. Cinta adalah satu hal yang tak pernah kita lupakan ketika semua hal lain kita lupa. Cinta yang menyadarkan kita ketika kita lupa diri.
Cinta itu adalah diri kita sendiri, hidup kita bahkan ketika kita membencinya. Jawaban sempurna dari semua pertanyaan kita adalah cinta. Jawaban itu adalah pemberian diri kita sendiri dan pengurbanan orang untuk kita.
Cinta sejati menyebabkan kita merasa menerima ketika kita memberi. Cinta sejati itu selalu ingin menjawab “ya” akan keadilan, kedamaian, kejujuran, kesetiaan dan kehidupan apapun syaratnya.
Dalam suka dan duka, dalam untung dan malang, dalam masa yang tampan dan tidak tampan seperti dalam masa wabah ini, kiranya virus cinta tetap mewabahi dan menjangkiti kita semua.
Tulisan ini tidak bermaksud membahas sejarah dan berbagai ungkapan dari pesta ini. Penulis hanya ingin membagi pengalaman dan merenung soal hakikat cinta itu sendiri dengan menelusuri beberapa sifatnya.