
“Melan, Cukup Mama yang Tidak Tahu Baca-Tulis!”
Mengenang Pesan Mama Saat Diwisuda
Agnes Nona Melan adalah wisudawati yang memilih Prodi Akuntansi. Perjuangan dan ketekunannya membuahkan hasil. Kata-kata motivasi mamanya sungguh dibatihinkannya dan menjadi roh yang selalu membakar daya juangnya menyelesaikan pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi dan boleh meraih Sarjana Akuntansi (S.Ak) dengan IPK 3,60. Hasil yang diraih ini adalah kebanggaan keluarga dan merupakan hadiah untuk keluarga terutama mamanya dan omanya. “Kelulusan dan hasil yang saya raih hari ini, saya persembahkan untuk mama, nenek Epadan dede Polus (paman) sekeluarga. Nenek Epa dan Dede Polus sekeluarga punya andil yang sangat besar dalam mendukung pendidikan saya. Selama dengan Nenek Epa dan dede Polus, hari-hari kami jual kue dari lorong ke lorong dan sayur-sayuran bersama nenek. Hal ini tidak membuat saya minder atau malu. Bagi saya ini adalah bagian dari proses belajar”, kenang Melan yang lahir di Maumere 10 Maret 2001.
Sebagai seorang wisudawati ia sadar bahwa perjuangan ini belum selesai. Pendidikan informal dan pembelajaran serta tantangan masih terus berlangsung sepanjang hidup. Ia tahu bahwa tantangan dan persaingan kehidupan selalu ada ke depan. “Saya sadar bahwa wisuda bukanlah titik akhir untuk berhenti belajar seperti yang ditegaskan oleh Rektor UNIPA, Dr. Ir. Angelinus Vincentius, M.Si dalam sambutannya. Terus belajar agar ilmu tetap terasah adalah sebuah keniscayaan bagi setiap wisudawan-wisudawati. Sehingga bisa bersaing di tengah dunia yang makin kompetitif ini”, demikian Agnes Nona Melan yang menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 3 dan pendidikan menenga atas di SMANSA Maumere.* (Dionisius Ngeta, Kontributor)