Masa Postulan itu adalah masa pendidikan sebelum Novisiat. Jadi, sebelum masuk tahap novisiat, orang harus terlebih dahulu melewati masa Postulan.
Pada waktu itu, saya, Romo Peter Aman (almarhum), Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM, mulai berpikir keras, apa yang harus kita isi selama masa postulan ini, selain pelajaran-pelajaran (kuliah) yang masih seadanya pada masa itu.
Kami berniat untuk menorehkan kenangan yang tidak terlupakan akan kami di lembah Pagal itu.
Setelah berdiskusi beberapa lama, dan juga setelah bertanya kesana kemari kepada para tokoh umat, akhirnya kami putuskan untuk mementaskan drama atau sandiwara.
Setelah itu disepakati, maka tahap berikutnya, kami bertanya, mau pentaskan drama apa? Kami sepakat untuk mementaskan drama terkait Fransiskus Asisi.
Sebagai postulan, tentu kami belum begitu banyak mengenal siapa Fransiskus Asisi itu.
Karena itu kami pun mulai mencari naskah. Tetapi tidak berhasil.
Ada sebuah naskah yang kami bawa dari Kisol, naskah yang bercerita tentang Perjumpaan Fransiskus dengan para perampok yang membuat mereka bertobat. Tetapi itu terlalu pendek, hanya satu babak saja.