Permakultur dan Eksegese Sukacita di Tengah Pandemi
Oleh : Bernadinus Steni (Penggiat Standar Berkelanjutan)
Air tanah akhirnya ditemukan melimpah di sela batuan. Air itu pula yang saat ini menjadi salah satu kunci utama yang menghidupkan pertanian di tempat ini.
Kelebihan Mekon berikutnya adalah tidak memaksakan jenis tanaman dan pupuk. Porat Antonius belajar secara terus menerus mengamati dan mendengar suara alam disitu yang antara lain berbicara mengenai jenis tanaman apa yang cocok sesuai iklim dan tanahnya.
Karena itu, tanaman pertanian di Mekon Indah adalah spesies lokal yang tahan terhadap iklim setempat (resilient), cocok dengan tanah dan irit air.
Seleksi tanaman dalam hal ini bukan suka-sesukanya manusia, yang penting asal senang. Tetapi ditentukan oleh bagaimana ekosistem setempat bersaksi mengenai kehidupan yang bertumbuh disitu. Mereka mewakili ekspresi alam bahwa jenis merekalah yang sanggup bertahan di tempat itu.
Kalaupun ada jenis tanaman baru, keberadaannya memperhitungkan mata rantai kehidupan dengan tanaman lain, terutama dalam hal distribusi unsur hara dan air serta keberadaan mata rantai makanan lainnya yang melibatkan hewan tertentu.