Me-reinkarnasi-kan Fungsi Eks Kantor Dan Waserda KUD Lela Jadi Rumah Produksi (Sebuah Harapan dan Sumbangan Pemikiran)
Oleh Alvares Keupung*
Seturut pengalaman empirikal penulis, kehadiran KUD Lela bergerak dalam sektor perekonomian rakyat. Bertitik fokus pada sektor pertanian, KUD Lela berupaya melakukan pelayanan kepada masyarakat umumnya dan anggota khususnya dengan mengeksplor ( baca : membeli ) hasil pertanian masyarakat.
Sistem yang dibangun KUD Lela adalah bertitik tolak dari sistem perkoperasian nasional. Dalam arti, bahwa KUD Lela dibangun dan dibentuk dengan semangat asas kekeluargaan dan gotong royong. Perkoperasian nasional yang menjadi payung ( juga ) bagi KUD Lela, menjadi landasan bagi KUD Lela bagaimana mengembangkan asas perkoperasian, yaitu : untuk kesejahteraan anggotanya.
Atas asas kesejahteraan anggotanya, KUD Lela berkegiatan membeli hasil – hasil pertanian secara langsung dari anggotanya, pun masyarakat pada umumnya. Hemat penulis, hal ini dimaksudkan KUD Lela membantu para anggotanya dan masyarakat umumnya dari praktek para tengkulak yang secara ekonomis dapat ” membelenggu ” anggota dan masyarakat.
Hasil – hasil pertanian, seperti : kopra, kakao, mente, asam, kemiri menjadi ” bidikan ” KUD Lela untuk menunjang eksistensinya sebagai koperasi milik rakyat. Dan memang geliat perkoperasian dan perekonomian yang dibangun bersama anggotanya, menjadikan KUD Lela berjaya di masanya. Bahkan pada satu titik masa, KUD Lela menjadi yang terbaik nasional baik secara manajemen maupun pengembangan usahanya.