Matridis Siap Implementasikan Visi Sinode II Keuskupan Maumere Beriman, Sejahtera, Solider dan Membebaskan dalam Terang Sabda Allah

Laporan Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com, Kolumnis dan Penulis Buku)

Menurut RP. Inosensius,  Gereja bukan institusi politik tetapi gereja hadir membela kebenaran, ketidakadilan dengan memberikan pernyataan politis. Pernyataan politis gereja yang dimaksudkan yakni Gereja memberikan seruan dalam bidang moral. “Semuanya berangkat dari kesadaran untuk menjunjung tinggi nilai-nilai moral. Seruan-seruan Yesus dalam Kitab Suci adalah seruan-seruan moral yang menjungjung tinggi martabat manusia yang dilandasi cinta.”

RP. Inosensius menegaskan bahwa para imam, biarawan-biarawati harus turun ke jalan karena suara para awam kita diabaikan. “Mereka bersandar dan berharap agar ada yang melihat, mendengar. Kita adalah orang-orang yang mendengar, dan melihat. Apakah kita mendengar tapi tidak mendengar, melihat tapi tidak melihat (Mat 13:13)? Mereka butuh agar tirani penindasan mereka dilepaskan. Maka berjuanglah bersama mereka. Surat kepada orang Ibrani mengingatkan kita akan seruan profetis: kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah. Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauh diri dari kasih karunia Allah, agar jangan menimbulkan kerusuhan dan mencemarkan banyak orang (Ibr 12:13-15),” katanya.

BACA JUGA:
Mengapa Gereja Mati-Matian Miliki Nangahale?
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More