Para literat di Rumah Baca Sukacita telah bergerak. Tujuannya bukan untuk saat ini, tetapi merupakan investasi jangka panjang bagi Generasi Emas bangsa. Bahwa, Generasi Emas barkarakter secara akal, akhlak dan beradab mesti diformasi dengan dasar yang kuat sedini mingkin. Bisa dibayangkan, jika saja Generasi Emas bangsa ini selalu dibekali dengan hal – hal yang bersifat literatif, maka, out putnya : kecerdasan intelektual (akal), kecerdasan emosional (akhlak), dan kecerdasan spiritual (adab) akan menunjukkan ekspektasi yang sangat luar biasa dan istimewah. Sekiranya layaknya seperti Rumah Baca Sukacita, harapannya adalah mesti ada juga yang tergugah untuk mengikuti jejaknya merambah dunia literasi demi sebuah metamorfosis ( perubahan ) peradaban. Bukan tentang postur ( baca : kuantitatif, jumlah ), tetapi, seberapa jauh ada kemauan dan keberanian sebagaimana yang dibuat Rumah Baca Sukacita, untuk mengentaskan ” kemiskinan literasi ” yang masih saja ” menggurita “.
Masa depan tidak bisa sepenuhnya dibaca dengan tepat. Tetapi, idealnya harapan dan obsesi untuk perubahan sedapat mungkin diberi penguatan dengan hal – hal literatif. Dunia bisa ditaklukan bukan dengan uang, dunia bisa ditaklukan hanya dengan karakter yang kuat dalam lingkaran variabel – variabel literasi (baca, tulis, dengar, bicara) yang normatif. Manusia tidak serta merta kehilangan kehormatan karena kehilangan uang, tetapi, manusia secara oromatis kehilangan kehormatan karena kehilangan karakter yang baik. Tegasnya, dunia dapat ditaklukan jika hanya dengan kekuatan literasi dan karakter yang baik.