Masuklah Melalui Pintu Masuk Mereka (Berliterasi Bersama Rumah Baca Sukacita)

Oleh : Alvares Keupung*

Tentang ini, Rumah Baca Sukacita membuka ” ruang diri ” demi upaya pemberdayaan akal, akhlak dan peradaban manusia. Rumah Baca Sukacita, terlahir dari sebuah kegelisahan dan keprihatinan terhadap Generasi Emas bangsa yang tidak tersentuh secara literatif. Bahwa secara potensi dan minat memang ada, namun, sejauh itu tak ada wadah yang mengakomodirnya. Maka, adalah seorang Evlin Sare dengan naluri literasinya menginisiasi untuk menghadirkan Rumah Baca Sukacita ke tengah potensi dan minat Generasi Emas bangsa serta menjawabi kegelisahannya sendiri. Evlin Sare sendiri menyebut, bahwa Rumah Baca Sukacita dibentuk 13 Oktober 2018, kurang lebih hampir 4 tahun berjalan. Dalam geliat literasi, Rumah Baca Sukacita yang “dinahkodai” Evlin Sare dibantu beberapa anggota AMC (Anak Muda Claretian), menggandeng 3 biara di Kota Ende sebagai mitranya, yakni : Biara Nazareth, Biara FCJ dan Biara SMCJ sebagai titik – titik kegiatan selain titik pusat kegiatan di Rumah Baca Sukacita Woloweku.

Persis di tahun 2020, secara global, COVID 19 datang ” menghantam ” dunia. Segala aktivitas dibatasi. Pergerakkan terbatas. Perjumpaan – perjumpaan dan pengumpulan manusia secara masal diberi perhatian yang ketat. Maka, dengan kondisi demikian, praktis aktivitas Rumah Baca Sukacita yang mensentralkan titik – titik kegiatan pun terdampak oleh pembatasan karena Pandemi COVID 19. Meski demikian, patut diapresiasi bahwa api kesadaran literasi tetap tersulut dari para pelaku literasi dan kelompok yang tersasar. COVID 19 boleh saja mengancam kehidupan, tetapi tidak serta merta juga mengancam praktek – praktek literasi. Sebab, berliterasi berarti memperkuat kualitas diri, menjadi pribadi berkarakter baik yang terintegrasi dalam akal, akhlak dan peradaban. Dengannya, manusia dalam kediriannya terlingkup sebagai sebuah ” Ens ” (makhluk) yang utuh. Pada porsi ini, aktivitas berliterasi hadir sebagai sebuah panggilan dan spirit yang mempunyai daya positip. Dengan semangat demikian, maka, benar ungkap Evlin Sare, ” Di masa Pandemi COVID 19, kegiatan Rumah Baca Sukacita yang terpusat sempat terhenti. Tetapi, trend peminjaman buku – buku bacaan mengalami peningkatan yang significant “.

BACA JUGA:
Diabolisme Kaum Intelektual Dan Tanggung Jawab Peradaban
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More