Masalah Toleransi Masih Menjadi Tantangan Dalam Kepemimpinan Joko Widodo
Kedua, SETARA Institute ingin kembali mengingatkan bahwa keberhasilan Jokowi menjadi Presiden RI pada 2014 sempat memunculkan harapan baru, setelah selama satu dekade di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kondisi kebebasan beragama/berkeyakinan mengalami stagnasi. Namun, merujuk pada situasi objektif terkini, harapan publik terhadap Pemerintahan Jokowi memudar. Periode pertama kepresidenan Jokowi tidak menghasilkan teroboson yang signifikan dalam pemajuan toleransi dan kebebasan beragama/berkeyakinan. Alih-alih membangkitkan harapan publik, tahun pertama periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi justru menunjukkan lemahnya kepemimpinan nasional dalam jaminan hak untuk beragama/berkeyakinan secara merdeka sesuai dengan Konstitusi.
Ketiga, mengacu pada data kondisi kebebasan beragama/berkeyakinan yang dihimpun dan dirilis oleh SETARA Institute setiap tahun sejak 2007, terdapat persoalan struktural yang mesti diatasi oleh pemerintah, dan secara langsung berada dalam kewenangan dan kendali Presiden sebagai Kepala Negara, yaitu persoalan kebijakan, persoalan kapasitas aparatur pemerintah, dan persoalan penegakan hukum.