Masalah Toleransi Masih Menjadi Tantangan Dalam Kepemimpinan Joko Widodo

Kabinet Joko Widodo
Kabinet Indonesia Kerja Jili 2 | ket foto wikipedia

Jakarta, Pojokbebas.com – Indonesia merupakan bangsa yang dibangun dari keberagaman identitas sosial seperti agama, suku bangsa, dan ras. Dalam konteks ini, toleransi merupakan sebuah kebutuhan dasar yang harus dipehui. Bangsa Indonesia menjadi sangat sulit dipahami, jika toleransi tidak dipenuhi.

Terkait dengan toleransi tersebut, Setara Institute menyampaikan beberapa catatan terkait toleransi dalam masa pemerintahan Jokowi.

Beberapa catatan tersebut adalah masalah intoleransi di Indonesia merupakan sesuatu yang faktual, ada harapan yang besar dari masyarakat saat Joko Widodo terpilih menjadi presiden yaitu kebebasan bergama dapat dilindungi, persoalan intoleransi di Indonesia bersifat struktural, politik akomodasi dapat membahayakan toleransi dan kepemimpinan nasional lemah menciptakan toleransi,

Pertama, keprihatian yang dinyatakan oleh Presiden merupakan kondisi faktual, khususnya dalam konteks Indonesia. Intoleransi beragama dan kekerasan atas nama agama yang disampaikan oleh Presiden merupakan masalah serius yang dihadapi, khusus oleh bangsa dan pemerintah Indonesia sendiri. Sebagai Kepala Negara dan Pemerintahan, Presiden Jokowi memiliki segala kewenangan politik dan hukum yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan terukur dalam kerangka demokrasi untuk mengatasi persoalan akut intoleransi di Indonesia.

BACA JUGA:
Penyerangan Mapolsek Ciracas, SETARA Institute: Hentikan Privilese Hukum bagi TNI
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More