Masa Depan Indonesia dan Dunia Untuk Energi Listrik Ada di NTT

“Betapa besar potensi energi matahari ini,  bisa penuhi sebagian besar kebutuhan listrik nasional. Karena itu potensi ini harus bisa jadi action plan  dengan perhatikan dimensi teknis, ekonomi dan sosial.   Kita tidak mungkin berinvestasi  menguntungkan secara ekonomi, sementara sosial tidak. Ini harus dirumuskan dengan baik,” kata mantan wartawan Kompas dan Metro TV tersebut.

Oleh karena itu,  Sugeng berharap potensi energi matahari yang besar ini harus bisa dikembangkan secara optimal.

Dunia internasional saat ini, tambahnya,  cenderung memilih  energi terbarukan. Energi terbarukan disinyalir lebih murah, handal, suistanable dan bersih.

Indonesia sebagai negara yang telah meratifikasi Paris Agreement dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement, tentu harus berpaling pada energi terbarukan ini. “Dalam Paris Agreement itu, Indonesia dengan prakarsa sendiri harus menurunkan 29 persen emisi Karbon tahun  2030”

Apalagi urai Sugeng,  cadangan minyak bumi Indonesia sesuai penelitian tinggal 3 miliar barel sementara setiap hari konsumsi minyak kita sekitar 800 ribu barel. Ini berarti kalau tidak ada shifting ke energi baru terbarukan, dalam 10 sampai 12 tahun sumber minyak ini akan habis, jelasnya.

BACA JUGA:
Pemerintah Terapkan Larangan Truk ODOL, Pengamat: Itu Sudah Tepat
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More