Mari Omong – Omong Soal Minyak Goreng (Tentang Langkanya Minyak Goreng Sawit Dan Peluang Minyak Goreng Lokal)

Oleh : Alvares Keupung*

Sebagaimana produk ( minyak goreng ) imporan yang menguasai pasaran, maka, harapannya produk minyak goreng lokal mesti menguasainya secara kompetitif. Demikian juga produk minyak goreng industri rumah tangga, mesti mampu beradaptasi bersaing dengan produk imporan. Tentu, untuk menjawabi harapan ini, kebijakan – kebijakan protektif untuk produk lokal dari Pemerintah Daerah harus lebih ketat dan tegas. Dengan kebijakan – kebijakan protektif inilah, produktifitas dan kualitas produk minyak goreng lokal dan produk minyak goreng industri rumah tangga, dapat meningkat untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Jika saja sistem protektif untuk melindungi produk minyak goreng lokal yang dipakai dan masyarakat lokal mencintai produk minyak goreng lokal, maka, setidaknya persoalan kelangkaan minyak goreng dapat teratasi.

Minyak Goreng ” Pintu Air “, Mengapa Tidak ?

Yang menarik bahwa jauh sebelum problem krisis minyak goreng yang dialami saat ini, secara lokal ( Maumere bahkan Flores Lembata ) telah hadir produk minyak goreng ” Pintu Air ” dengan brand ” Dari Flores Untuk Dunia “. Sejatinya, produk ini adalah salah satu unit usaha dari KSP Pintu Air. Persis di hari Rabu, 28 Oktober 2020, di Dusun Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Propinsi NTT, diresmikan Rumah Produksi Minyak Kelapa Pintu Air dan launching produknya oleh Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi ( bappelitbangda. nntprov. go.id ).

BACA JUGA:
Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045 (Sebuah Refleksi)
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More