Manusia Paskah (Sebuah Refleksi)
Oleh Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk, M. Pd, Biarawan
Dengan Dia disalibkan, Yesus mengubah salib lambang kehinaan menjadi simbol kemenangan, kejayaan dan kemuliaan.
Tidak hanya itu, dengan Yesus disalibkan, maka Ia akan menarik semua orang yang percaya pada Nya untuk di selamatkan.
Namun, Yesus tidak berhenti di salib melainkan juga di kuburkan. Tetapi, yang perlu dipahami adalah Dia disalibkan, wafat, dan dikuburkan, sebagai manusia.
Dengan Yesus dipaku pada salib, maka harapannya manusia lama kita yang penuh dosa, ikut dipakukan pada salib dan dikuburkan bersama Yesus.
Dan sebagai Allah, Ia bangkit dari kubur pada hari ketiga. Dengan demikian, kita pun harus ikut hidup dan bangkit bersama Kristus, dengan menjadi manusia baru dengan karakter yang baru, yang diwujudkan lewat perubahan mindset atau cara berpikir, cara bersikap, cara berperilaku, cara bertutur kata, dan cara bertindak atau berbuat. Inilah makna perayaan paskah bagi umat kristiani.
Jangan sampai Yesus sudah hidup atau bangkit dari kubur, tetapi kita tetap tidur nyenyak terus di dalam “kubur zona kenyamanan” kita, alias masih tetap hidup dalam manusia lama, dengan cara hidup dan tabiat atau karakter yang lama kita.