Manusia Paskah (Sebuah Refleksi)

Oleh Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk, M. Pd, Biarawan

Jadi, walau kita manusia bergelimang dosa, namun kasih Allah takkan pernah terpisah dari kita yang merupakan citra Nya.

Dan walau kita menyimpang dari jalan Nya, atau menjauh dari-Nya karena dosa kita, namun Allah selalu berusaha mencari dan mendekati kita dengan kasih Nya yang tanpa batas.

Patut kita sadari pula, bahwa Allah sangat membenci dosa yang kita lakukan, namun Dia tidak pernah membenci pribadi kita manusia.

Dia sangat mengasihi kita, sekalipun kita sangat berdosa. Sebagai Allah yang Maha Pengampun, Maharahim, dan Mahabelas kasih,

Dia merindukan kita untuk kembali dalam pelukan kasih Nya, sebab kasih Nya tanpa batas kepada kita manusia yang berdosa.

Oleh karena itu, masa puasa dan pantang adalah saat rahmat bagi kita untuk berbenah diri, untuk memperbaiki diri, untuk berubah dan berbuah pertobatan.

Jadi, muara dari masa puasa dan pantang adalah PERTOBATAN. Inilah sesungguhnya makna dari masa puasa dan pantang.

Bahwa masa puasa dan masa pantang bukan merupakan tujuan, melainkan sarana untuk kita kembali bersatu dalam pelukan kasih Allah, sebab dengan berbuat dosa berarti kita telah menjauh dan terpisah dari kasih Nya.

BACA JUGA:
Melawan Politik Devide et Impera
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More