Manusia Paskah (Sebuah Refleksi)

Oleh Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk, M. Pd, Biarawan

Berkat pengorbanan diri Nya, melalui sengsara, dan wafat Nya di kayu salib, untuk menebus dan menyelamatkan kita manusia dari dosa.

Lalu, bagaimana sikap kita manusia, setelah Yesus mengorbankan diri Nya bagi kita? Sikap kita seharusnya adalah kita harus bertobat, kita harus berubah, kita harus hidup sebagai manusia yang baru, manusia yang telah ditebus oleh Yesus melalui pengorbanan nyawa Nya.

Atau sikap kita adalah dengan penuh kesadaran, kita harus memiliki komitmen untuk kembali hidup di jalan Allah, walau jalannya adalah jalan salib.

Tetapi harus diingat, bahwa jalan salib adalah jalan yang dilalui oleh Yesus untuk mencapai kemuliaan Nya.

Dan harus disadari pula bahwa tidak semua jalan salib adalah jalan salib Yesus, mengapa? Sebab, bisa jadi jalan salib yang kita lalui itu, adalah jalan salib seperti yang dilalui oleh kedua penjahat yang disalibkan bersama Yesus.

Oleh karena itu, ukurannya adalah berkorban demi orang lain atau sesama. Itu artinya pula karena berbuat baik atau kebaikan dan bukan karena berbuat atau melakukan kejahatan.

BACA JUGA:
Memperingati Hari Perkawinan Dunia
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More