Manusia Paskah (Sebuah Refleksi)
Oleh Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk, M. Pd, Biarawan
Jika itu yang terjadi, maka perayaan paskah memiliki makna, yakni kita menjadi manusia paskah. Dan yang harus terus disadari adalah bahwa menjadi manusia paskah tidak semudah membalikan telapak tangan, atau hanya sekedar NARASI.
Harus ada niat, dan usaha yang diwujudkan lewat AKSI yang nyata, berupa perubahan cara hidup (change in way of life), cara bersikap (change in way of behaving), cara berperilaku (change in way of behavior), cara bertutur kata (change in the way of speaking), dan cara bertindak (change in way of acting), yang baik dan benar sebagai murid Yesus.
Sebab, jika tidak ada perubahan dalam hidup (changes in life), maka perayaan paskah hanyalah sebuah upacara tanpa makna.
Dengan demikian, perayaan paskah haruslah bermakna, menjadikan hidup kita orang kristiani berubah dan berbuah menjadi manusia baru.
Sebab, manusia lama kita telah dikuburkan bersama Yesus, Dan manusia baru inilah yang layak di hadapan di Tuhan.
Dan yang perlu kita sadari bahwa yang membuat kita layak, bukanlah karena jasa kita manusia, melainkan Yesus lah yang menjadikan kita layak di hadapan Allah.