Manusia dalam Lingkaran Kosmos (Menghentak Kesadaran Ekologis)
Oleh : "Sang Penutur", Alvares Keupung
Perkembangan peradaban manusia saat ini yang berawal dari keadaan yang purba, mengandaikan bahwa manusia telah sekian banyak berupaya mengeksplorasi segala daya, baik dari dalam dirinya maupun yang tersaji di dalam kosmos. Betapa pun demikian, manusia “dipaksa” untuk mengorientasikan diri kepada tata tertib kosmos.
Kodrat manusia itu liar, maka ia mesti dijinakkan dengan akal budi, dengan pengetahuan dan dengan hati nurani ( manusia sebagai animal rationale ) agar “keliarannya” sungguh dibatasi untuk membangun korelasi yang harmonis
dengan alam, yang pada gilirannya dapat memberikan kehidupan yang lebih berdaya dan berkualitas.
Apa yang kita sebut sebagai kemajuan dengan segala kekiniannya dan yang kita kenal dengan loncatan peradaban untuk memenuhi kebutuhan manusia, tidak serta merta mengamini kebebasan manusia yang eksploratif terhadap alam tanpa mempertimbangkan etik kosmologis dan etik ekologis. Hal ini penting, bahwa pada saat manusia mendayagunakan alam, manusia mesti berpikir dan bertindak juga untuk secara bertanggung jawab merevitalisasi alam demi kesinambungan kehidupan bagi generasi ribuan bahkan jutaan tahun yang akan datang.