Maksimalkan Potensi Masyarakat Desa, Pemerintah Gandeng Swasta Untuk Melakukan Pelatihan Barista Bagi 1000 Petani Kopi
Kegiatan yang mengusung tema “Jaga Kopi Indonesia” merupakan salah satu rangkaian besar dalam mengembangkan dan meningkatkan peluang kerja masyarakat desa dengan menggunakan pendekatan bisnis inklusif. Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Kemendes PDTT, Samsul Widodo menyampaikan, salah satu komitmen utama kami pada proyek ISED adalah membangun promosi peluang kerja bagi masyarakat desa pada sektor pariwisata melalui pendekatan bisnis inklusif pada usaha/komoditas kopi.
Keberhasilan pendekatan bisnis inklusif, ditentukan dengan adanya kerja sama yang baik antara pihak swasta dan publik, yang pada kesempatan ini diwakilkan oleh ICA dari Anomali Group dan Lion Parcel. Melalui kerja sama ini, kami ingin masyarakat desa mengerti peluang usaha apa saja dan standar kopi seperti apa yang dibutuhkan agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi.”
Pendekatan bisnis inklusif merupakan suatu pendekatan usaha di mana masyarakat yang berada di piramida ekonomi yang paling dasar turut diikutsertakan dalam satu mata rantai usaha suatu perusahaan/entitas usaha. Keikutsertaan yang dimaksud dapat dilakukan sebagai pemasok, distributor, retailer dan konsumen, yang akhirnya bertujuan pada perubahan dan peningkatan ekonomi bagi seluruh pihak yang terlibat.