Maknai Yubileum 70 Tahun, Seminari Pius XII Kisol Gelar Bedah Buku “SANPIO Goes Synodal”

Laporan Wall Abulat (Wartawan Florespos.net & Pojokbebas.com, dan Alumnus Sanpio 1989)

Menurut perspektif ahli kesehatan masyarakat yang telah berpengalaman puluhan tahun di NTT ini, kontribusinya dalam buku tersebut menekankan pada tantangan kesehatan masyarakat di Nusa Tenggara Timur yang masih menghadapi berbagai persoalan kompleks. “NTT memiliki karakteristik geografis kepulauan yang unik, dengan disparitas akses kesehatan yang masih menjadi tantangan besar. Melalui tulisan saya dalam buku ini, saya berusaha memberikan perspektif bagaimana pendekatan holistik dapat menjawab tantangan tersebut,” jelasnya.

Prof. Salesman mengapresiasi visi SANPIO yang menempatkan kesehatan sebagai modal fundamental dalam pembentukan karakter dan kepemimpinan masa depan. “Ketika kita berbicara tentang Sanctitas (kekudusan), Scientia (ilmu pengetahuan), dan Sapientia (kebijaksanaan), semua itu tidak akan dapat dicapai secara optimal tanpa fondasi Sanitas yang kuat. Kesehatan fisik dan mental menjadi prasyarat untuk dapat mengemban tugas-tugas berat dalam kepemimpinan,” paparnya.

Sebagai akademisi yang juga praktisi di bidang kesehatan masyarakat, Prof. Salesman melihat program hidden curriculum SANPIO yang akan mengkaji setiap artikel dalam buku ini selama tiga tahun ke depan sebagai terobosan edukatif yang patut diapresiasi. “Ini bukan sekadar transfer knowledge, tetapi proses internalisasi nilai-nilai holistik yang akan membentuk karakter pemimpin masa depan yang memiliki kesadaran tinggi terhadap aspek kesehatan masyarakat.”

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More