
Makna Pancawindu SMAK Santu Ignatius Loyola Labuan Bajo
(Sebuah Refleksi dan Pandangan Mantan Guru SMAK St. Ignatius Loyola)
Keempat, Ketika ada pandangan seorang fundator sekolah, Pater Martinus Toke, SVD didukung oleh idealisme Yayasan, maka terjadilah penggabungan antara SMAK St. Ignatius Loyola dan Sekolah Menengah Seminari Yohanes Paulus II Labuan Bajo. Dimana, sekolah pagi hari sampai siang hari (pukul 07.15-13.00 Wita) bergabung dengan SMAK St. Ignatius Loyola”, dan sore hari siswa Seminari mengikuti pembelajaran sesuai standar kurikukum seminaris. Sekolah pagi mengikuti kurikulum mata pelajaran sesuai standar pedoman secara nasional. Namun, ada hal-hal yang menarik secara sosial dan moral, yaitu adanya karakter hubungan baik yang senantiasa dibangun oleh dua lembaga bermerek Katolik ini, adalah komunikasi dalam satu falsafah ” dua adalah satu dan satu adalah dua”. Mereka tinggal pada asrama yang berbeda, yaitu asrama SMAK St. Ignatius Loyola (putra dan putri). Dan, asrama seminari Yohanes Paulus II Labuan Bajo (para seminaris calon imam Katolik).
Nilai-nilai kristiani, benar-benar ditonjolkan pada masa itu. Nilai gotongroyong, nilai kebijaksanaan, nilai-nilai kerjasama, dan nilai moralitas yang tinggi. Bahkan sampai saat amat terasa sekali. Dari setiap akhir mingguan tertentu, sudah tersusun jadwal kegiatan mingguan akademik para siswa. Membiasakan literasi baca tulis dan mempresentasikan hasil karya akademik di ruang publik sekolah. Diikuti oleh semacam perlombaan karya tulis, berupa artikel, kronik, hiburan, bunga rampe, yang biasa ditampilkan para siswa di Majalah Dinding Sekolah. Baik di ruang mading SMAK St. Ignatius Loyola maupun di ruang mading Seminaris.
ini artikel terkeren yang saya pernah datangi, membahas tentang dunia sangat infromatif…recommended banget untuk kalian.. terima kasih admin.. sukses selalu
Informasi yg luar biasa terkait pendekatan regresif dari SMUK St. Ingnasius Loyola Labuan Bajo.