Makna Pancawindu SMAK Santu Ignatius Loyola Labuan Bajo

(Sebuah Refleksi dan Pandangan Mantan Guru SMAK St. Ignatius Loyola)

Pertama, Dengan obor  semangat berdirinya  SMAK St. Ignatius Loyola, sekitar tahun 1983, oleh tokoh Yapenkatila memiliki pandangan, perspektif yang jauh ke depan tentang betapa indahnya kemuliaan Tuhan atas pencurahan Roh Kudus di atas batok kepala para pendiri untuk berani memulai mendirikan sebuah sekolah (futurologi). Ide yang brilian ini, di tengah gonjang ganjing kesulitan ekonomi dan biaya pendidikan setingkat  SMA, mereka semua berani mempertaruhkan ide tanpa uang sepeserpun. Maaf, gaji tak lancar seperti Pegawai Negeri saat ini. Berani pertaruhkan idealisme dan  semangat juang yang membara di tengah kritikan sosial kesukuan tertentu, saat itu. Lilin dan obor menyala di tengah semangat juang yang berkobar-kobar tanpa henti untuk mendirikan sebuah sekolah setingkat SMA.  Namun, para tokoh awan  pendiri berkorban tanpa pantang mundur selangkah pun untuk bergotongroyong apa adanya.

Kedua,  Sepanjang perjalanan sejarah pendidikan SMAK St. Ignatius Loyola; setelah diserahkan ke tangan Yayasan Serikat Sabda Allah Ruteng  (YSSAR), Sekolah ini semakin hari  semakin berkibar dan jumlah siswa semakin tahun semakin  bertambah. Animo orangtua semakin besar untuk menyekolahkan anaknya di SMAK. St. Ignatius Loyola Labuan Bajo.

BACA JUGA:
Pengamanan Presiden di Labuan Bajo
Berita Terkait
2 Komen
  1. babas berkata

    ini artikel terkeren yang saya pernah datangi, membahas tentang dunia sangat infromatif…recommended banget untuk kalian.. terima kasih admin.. sukses selalu

  2. Paje berkata

    Informasi yg luar biasa terkait pendekatan regresif dari SMUK St. Ingnasius Loyola Labuan Bajo.

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More