
Makna Pancawindu SMAK Santu Ignatius Loyola Labuan Bajo
(Sebuah Refleksi dan Pandangan Mantan Guru SMAK St. Ignatius Loyola)
Sekitar tahun 1985. Dengan berbagai pertimbangan, alasan mendasar, dan prospek kota Labuan Bajo di masa depan, Yayasan SVD Ruteng mengambil alih pengelolaannya, sekitar tahun 1985. Akhirnya, resmi pimpinan tinggi generalat SVD yang berpusat di Roma menyetujui untuk mengelola pusat pendidikan ini. Guna mencerdaskan anak bangsa di ujung barat Pulau Nusa Bunga tercinta ini. Dengan syarat tidak boleh menggantikan nama pelindung sekolah ini. Jadilah sebuah sekolah yang bonafit di kota wisata super premium Labuan Bajo, saat ini.
Dari data yang dapat direkam penulis, SMAK Santu Ignatius Loyola dengan motto, “Demi Kemuliaan Allah Yang Lebih Besar” berada pada rengking posisi 10 terbaik di provinsi NTT.
Untuk memperoleh siswa bersekolah di SMAK St. Ignatius pada masa perdana; semua anak kandung, wali Yayasan pendiri untuk wajib didaftar menjadi murid perdana. Juga, siswa siswi yang telah berumur di atas 20 tahun didaftar untuk bersekolah di SMAK St. Ignatius Loyola. Prinsip orangtua pada waktu itu, yang penting anak remaja mau sekolah di SMAK St. Ignatius Loyola. Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) angkatan perdana, seperti kraeng Florianus Surion Adu, kraeng John Hani, Ijah Lun, Ena Batas, Stefan Bahan, dkk.
ini artikel terkeren yang saya pernah datangi, membahas tentang dunia sangat infromatif…recommended banget untuk kalian.. terima kasih admin.. sukses selalu
Informasi yg luar biasa terkait pendekatan regresif dari SMUK St. Ingnasius Loyola Labuan Bajo.