Makna Pancawindu SMAK Santu Ignatius Loyola Labuan Bajo

(Sebuah Refleksi dan Pandangan Mantan Guru SMAK St. Ignatius Loyola)

Ide awal para tokoh Katolik yang peduli pendidikan di kota Labuan Bajo, pada waktu itu,  untuk mendirikan sebuah lembaga sekolah menengah  Katolik sekitar 40an tahun lalu itu muncul dari keprihatinan akan kemajuan SDM di daerah yang berada di ujung Barat Manggarai, Flores ini. Banyaknya arus siswa Manggarai yang ingin bersekolah di daerah seberang  laut Selat Sape, Bima, Sumbawa dan Mataram. Di samping itu, ada kekuatiran orangtua wali siswa untuk menyeberang ke sebelah lautan, melewati derasnya arus Laut Selat Sape.

Dimana, adanya peristiwa tenggelamnya kapal motor penyeberangan di sekitar Selat Molo,   Selat Sape sekitar tanggal 17 April 1978.  Kapal Motor itu dikemudikan oleh Daeng Pasalo, sebagai pemilik perahu motor.  Kebanyakan penumpangnya adalah anak sekolah dari wilayah Manggarai umumnya. Nas menimpah mereka semua dan tenggelam tanpa ada jejak jenazah yang dapat ditemukan kembali  hingga saat ini. Memang peristiwa tenggelamnya perahu motor Daeng Pasola ini,  meninggalkan luka sukma mendalam bagi keluarga yang ditinggalkannya.

Berita Terkait
2 Komen
  1. Paje berkata

    Informasi yg luar biasa terkait pendekatan regresif dari SMUK St. Ingnasius Loyola Labuan Bajo.

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More