Makna Debat Kandidat Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Bukan juga sekadar untuk menampilkan gaya selingkungan( style) sebagai seorang figur yang akan diperebutkan dalam perhelatan Pilkada serentak di seluruh negeri tercinta. Bukan mau memilih dan menjatuhkan pilihan berdasarkan politik identitas, menurut kepentingan suku, agama, dan ras.
Tapi, rakyat memilih pemimpin yang berkarakter transformatif sesuai tuntutan demokrasi abad 21, yaitu memiliki visi, misi, dan program kerja yang realistik dan dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif.
Apa dan bagaimana Kepemimpinan Transformatif itu?
Pikiran dasar penulis disadur dari Kompasiana.com per tanggal 16 Januari 2011 yang menggaris bawahi model Kepemimpinan transformatif. Kepemimpinan transformatif didefinisikan sebagai kepemimpinan dimana para pemimpin menggunakan kharisma mereka untuk melakukan transformasi dan merevitalisasi organisasinya. Akan tetapi, kepemimpinan transformatif berbeda dengan kepemimpinan kharismatik ala soekarno atau soeharto.
Para pemimpin yang transformatif lebih mementingkan revitalisasi para pengikut dan organisasinya secara menyeluruh ketimbang memberikan instruksi-intruksi yang bersifat top down. Pemimpin yang transformatif lebih memposisikan diri mereka sebagai mentor yang bersedia menampung aspirasi para bawahannya. Pemimpin yang transformatif lebih menekankan pada bagaimana merevitalisasi institusinya, baik dalam level organisasi maupun negara. Secara lebih detail, para pemimpin yang trasformatif memiliki ciri-ciri berikut.