
Makan Bergizi Gratis: Antara Keadilan Sosial dan Kepentingan Politik
Oleh Yovita Daud, Mahasiswi STIPAS St. Sirilus Ruteng
Kedua perspektif inikeadilan sosial dan kepentingan politiktidak harus saling bertentangan, tetapi perlu diintegrasikan. Kunci utamanya adalah menemukan titik temu di mana kepentingan politik dapat dimanfaatkan untuk mendorong keadilan sosial, dan sebaliknya.Penting bagi para pemangku kebijakan untuk melihat program ini bukan hanya sebagai janji politik jangka pendek, melainkan sebagai komitmen jangka panjang terhadap pembangunan manusia. Untuk mencapai hal ini, diperlukan transparansi dan akuntabilitas yang ketat. Anggaran harus diaudit secara berkala dan hasilnya dipublikasikan kepada publik. Partisipasi masyarakat, termasuk organisasi non-pemerintah dan pakar gizi, harus dilibatkan dalam perencanaan dan pengawasan.
Selain itu, program ini harus dirancang dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan.

Distribusi makanan harus disesuaikan dengan kebutuhan gizi spesifik anak-anak di berbagai usia dan wilayah. Program ini juga bisa diintegrasikan dengan edukasi gizi bagi keluarga, sehingga dampaknya tidak hanya sebatas pada makanan yang diterima, tetapi juga pada pola makan yang lebih sehat di rumah.
