Mahasiswa Lapori Nuel ke Bareskrim Polri Melalui Famara

Seharusnya mahasiswa dapat meneladani sikap para pemimpin yang mau mengerti dan memahami sikap para mahasiswa dalam menyampaikan pandangan dan pendapat. Bupati dan gubernur sangat bijaksana. Mereka tidak mau mengorbankan masa depan kaum muda yang merupakan warganya dengan melapor mereka ke pihak berwajib.

Seharusnya nyali mahasiswa tukang demo itu harus setegar batu karang, kokoh sekokoh pagar yang digoyang-goyang mahasiswa saat demo. Kalau mahasiswa berani menghina gubernur dan bupati dengan kata-kata kotor, seharusnya mahasiswa juga berani dan tegar menghadapi ancaman kekerasan verbal dari seorang NN.

Famara

Famara merupakan singkatan dari Forum Advokat Manggarai Raya di Jakarta. Nama ini keren. Famara seharusnya membela masyarakat kecil yang teraniaya, yang tidak punya akses untuk keadilan.

Keuskupan Ruteng, tentu punya harapan besar bisa menjadi partner atau rekan sekerja dalam mengadvokasi masyarakat dari gempuran tambang. Namun, apakah harapan Keuskupan Ruteng itu seperti mengharapkan air yang banyak dari buah yang kecil? Bisa ya, bisa tidak. Tergantung sensitivitas Famara dalam mengadvokasi kasus-kasus besar di Manggarai.

BACA JUGA:
PAPDI Peduli Bencana Lewotobi, Bilik Asmara di Lokasi Pengungsian, Perlukah?
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More