Mabar Menuju Peradaban Litera-Wisata

Catatan yang senada ditegaskan kembali oleh bupati Mabar saat membawakan sambutan sekaligus membukan acara secara resmi. Bahkan orang nomor satu itu masuk ke isu yang lebih konkret dan menukik. Beliau mengulas soal pentingnya ‘mengkreasi narasi kreatif’ tentang pelbagai aset dan potensi pariwisata di Mabar ini. Masih ada banyak obyek dan tempat wisata yang tidak dikisahkan dengan detail dan baik soal ‘asal-usul dan makna’ di balik nama dan elemen fisik yang unik itu.

Untuk itu, bupati memberikan semacam tantangan kepada anggota grup Guru Mabar Menulislah (GMM) untuk mengisi ‘kekurangan stok literatur’ yang secara khusus bercerita tentang ‘pesona alam dan budaya’ yang menjadi trademark pariwisata kita selama ini. Artinya, dalam penerbitan buku edisi berikutnya, tema-tema yang berisi ‘kisah imajinatif nan kreatif” pelbagai potensi wisata itu mendapat porsi perhatian yang signifikan. Bupati terlihat sangat serius untuk menggarap proyek literasi semacam itu. Hal itu terlihat dari komitmennya untuk memasukkan proyek penciptaan dan penulisan narasi wisata sebagai salah satu agenda politik yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

BACA JUGA:
Menjadi Dosen Abad 21 Di Era Revolusi Industri 4.0 (Refleksi Atas Pelatihan Pekerti Undana 2023)
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More