Lorong Bahagia RT 018 Memang Beda, Rayakan Idulfitri Bersama-Sama Golongan Lain
Oleh Dionisius Ngeta, Warga RT 018 RW 005, Kel. Wuring

“Keberagaman dan kemajemukan kami hayati sebagai kekayaan, kekuatan dan keindahan untuk merawat dan membangun soliditas, kebersamaan, kekeluargaan dan persatuan. Kami saling mendukung untuk membangun kekuatan dan saling melengkapi menghadapi kesulitan atau tantangan hidup bermasyarakat dan bertetangga. Perbedaan adalah takdir Tuhan bukan kehendak manusia,” demikian Muhamad Jafar dan Muzakir Pidje, dua tokoh muslim di RT ini.
Bagi warga di RT ini, perayaan dan sukacita dalam merayakan perayaan keagamaan golongan/agama lain adalah suka cita dan kebahagiaan bersama. Penderitaan dan tantangan warga masyarakat dari suku dan aliran keagamaan lain adalah penderitaan dan tantangan bersama. Karena itu, ketika ada warga yang sakit dan harus dirawat di rumah sakit atau ada kematian, mereka selalu memberikan sumbangan entah berupa uang atau barang. “Lorong ini adalah lorong bahagia. Kami selalu bahagia dengan mereka yang berbahagia dan kami selalu mengambil bagian ketika tetangga kami menderita atau mengalami kesulitan. Kami memang beda”, demikian salah satu tokoh masyarakat yang biasa dipanggil Om Bujang. Dia juga salah satu Linmas untuk kelurahan Wuring.