Logu Senhor: Dari Paroki St. Ignatius Loyola Sikka, Keuskupan Maumere untuk Indonesia dan Dunia
Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)
“Diperkirakan pada tahun 1608 Moang Lesu kembali dari tanah Malaka didampingi seorang Guru Agama yang berkebangsaan Portugis bernama Agustinho Rossario Da Gama yang bergelar Moang Morenho. Setibanya di kampung Sikka, Moang Agustino Rossario Da Gama menyelenggarakan upacara pengukuhan kembali Moang Lesu Menjadi Raja Sikka.”
Selain itu juga, lanjut Redemptus, Moang Agustino mulai mengajar iman katolik kepada keluarga raja serta semua warga masyarakat Sikka, sekaligus memimpin upacara– upacara Liturgi Gereja termasuk upacara
Liturgi Prosesi Logu Senhor pada hari raya Jumat Agung yang dalam bahasa Sikka disebut “Sexta Fera”.
Redemptus menegaskan bahwa Logu Senhor berarti berjalan di bawah usungan Salib Senhor sambil membawa lilin yang bernyala di tangan seraya berdoa dalam hati semoga intensi atau permohonan mereka
dikabulkan oleh Tuhan Yesus yang menderita dan Wafat pada hari itu.