
Literasi Spater Maumere Jadi Jembatan Emas Menggapai Prestasi Gemilang Membangun Peradaban Budaya, Kemanusiaan, dan Sastra di Sikka
Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)
Pantauan media ini, beberapa petugas/pelajar yang ditempatkan di ruang ini di antaranya Jaquelyn Berylgilda Goenawan, Martina Yenika Mala, Yohanes Alexander Sepu, Raphael Francis Juan A., Joachima V. Monica
Bunga Botha, dan The Ellen Kristin Hartman didampingi Guru Bahasa Indonesia SMPK Frater, Adrianus Bareng, S.Pd selalu aktif berdiskusi dengan pengunjung dan bahkan mereka membedah secara bersama beberapa cerpen yang dinilai unik dan fenomenal untuk didalami lebih lanjut atau sekadar berdiskusi menambah wawasan.
Beberapa cerpen unik dan fenomenal karya siswa di antaranya berjudul “Ada Pelangi Setelah Hujan, Salah Kirim, Rasa yang Tak Pernah Datang, Pertemuan Tak Terduga, 14 Menit Terakhir, Buku Bersampul Coklat, Aku dan Cerita Hidup; Bingo; Mimpiku Harapanku; Berbagi Saat Malam Natal; Dendam Berdarah Ana dan ratusan cerpen lainnya.
Mengapa Mesti Cerpen
Guru Bahasa Indonesia SMPK Frater Adrianus Bareng, S.Pd yang juga Pendamping selama tahapan penggarapan cerpen kepada media ini menjelaskan bahwa dalam memaknai Bulan Bahasa Tahun ini, ia setelah berdiskusi dengan Kasek SMPK Frater Maumere dan Panitia memfokuskan kegiatan literasi selama Bulan Bahasa untuk fokus mencipta/menulis cerpen. Ketika ditanya, mengapa mesti cipta cerpen?