Literasi Spater Maumere Jadi Jembatan Emas Menggapai Prestasi Gemilang Membangun Peradaban Budaya, Kemanusiaan, dan Sastra di Sikka
Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)
Betapa tidak. Di lokasi pameran ini, para pengunjung tidak saja menyaksikan 250 cerpen karya 74 siswa pegiat literasi/tulis menulis dalam sebulan terakhir, dan melihat pemajangan belasan buku karya siswa dan guru selama pandemi covid-19 saja. Tetapi di lokasi ini, para pengunjung bisa mendapatkan nilai lebih dari hasil karya cerpen dan buku. Karena para siswa yang ditugaskan untuk menerima pengunjung juga memberikan informasi plus kepada pengunjung karena petugas/siswa dan guru pendamping yang ditugaskan bisa berdiskusi dan membedah tulisan-tulisan yang telah dihasilkan itu baik dengan cara menjelaskan pertanyaan pengunjung yang ingin mendapatkan penjelasan lebih lanjut terkait cerpen atau karya buku, maupun dengan menerima masukan, kritikan, dan saran dari pengunjung untuk penyempurnaan tulisan dimaksud.
Dalam konteks terakhir ini, maka lokasi pameran/pemajangan cerpen saat pameran dua hari itu berlangsung diberi nama “Ruang Pameran, Diskusi, dan Bedah Cerpen”.