
Jumlah itu setara dengan 1,3 milyar buah-buahan, sayur, daging, susu, makanan laut, kacang-kacangan yang diproduksi berlebihan, rusak selama proses distribusi, sisa konsumsi yang terbuang di restoran, hotel, sekolah, hingga dapur rumah tangga.
Makanan yang terbuang jelas merupakan soal lingkungan. Sama halnya dengan produksi beras di atas, makanan yang terbuang juga menyia-nyiakan energi dan air yang digunakan selama proses untuk membuatnya tumbuh, panen, transportasi, dan pengemasan.
Makanan yang dibuang itu pada akhirnya memproduksi metan yang turut menyumbang emisi gas rumah kaca yang bikin panas planet bumi.
Kurang lebih 11 % emisi Gas Rumah Kaca dapat dikurangi jika kita menata sistem pengelolaan makan agar lebih hemat dan berhenti membuang makanan. Di Amerika saja, emisi dari sampah makanan setara dengan emisi dari 37 juta kendaraan.
Membuang makanan juga merupakan soal keadilan. Jumlah makanan yang berakhir di tong sampah seharusnya cukup untuk memberi makan mulut-mulut lapar di negeri-negeri yang mengalami krisis.
