Lindungi Lingkungan, Mulailah dari Piring

Oleh : Bernadinus Steni*

Mari kita berhitung sederhana. Misalnya, dari padi menuju nasi. Hamparan sawah butuh air mulai dari penyemaian hingga menjadi bulir-bulir yang siap dipanen.

Ketika hendak dihidangkan di atas meja pun, dia butuh air. Beberapa bulan awal, anakannya yang baru tumbuh sempoyongan membutuhkan suplai air yang konsisten.

Sejumlah catatan penelitian menyebutkan kebutuhan air untuk pola sawah konvensional adalah 10.000 m3/ha/musim atau sama dengan 10jt liter/ha/musim (6 bulan).

Angka ini setara dengan konsumsi air 794 orang dalam satu musim (2100 liter/bulan). Jika harga per liter air dihitung hanya Rp. 3.000 saja, maka nilai air untuk sawah per hektar tiap musim adalah sebesar Rp. 30 Milyar.

Saat ini banyak sistem pengairan tidak lagi ditopang irigasi sungai tetapi mengandalkan sedotan air tanah. Setelah berkurangnya debit sungai-sungai besar, petani tidak lagi mendapatkan suplai air yang konsisten.

Agar bertahan dengan sistem pertanian sawah, tidak ada pilihan lain selain mengebor air tanah. Bisa dibayangkan berapa air tanah yang disedot untuk 1 ha sawah.

BACA JUGA:
The Power of "Silent Majority" pada Pilkada TTU
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More