Lindungi Lingkungan, Mulailah dari Piring

Oleh : Bernadinus Steni*

Para pengusungnya pun gemar dengan narasi besar. Tak jarang seabrek gelar dipajang untuk menguatkan potret diri seseorang, bahwa memang benar yang dia bicarakan itu ada gunanya.

Mungkin semua itu benar dan dalam hal tertentu perlu. Apalagi narasi pengetahuan kita dalam berbagai metodologi dan sistem ilmu membutuhkan mayoritas untuk dapat dikatakan sebagai bukti.

Soal kuantitas. Tetapi ada hal-hal kecil yang sederhana dan jarang dibahas dalam pembicaraan lingkungan hidup. Bahkan dianggap sepele, remeh, tidak masuk hitungan, meski hal itu umum dan lumrah ditemukan. Salah satu yang lumrah itu adalah soal apa yang kita makan. Soal nasi sepiring, lauk sepotong, dan sayur setumpuk.

Pernahkah kita berpikir berapa banyak biaya dan beban yang harus dipikul lingkungan untuk menghidangkan sepiring nasi beserta lauk pauknya.

Bahwa untuk sampai di ujung sendok, nasi membutuhkan mata rantai yang panjang dan sarat dengan ongkos lingkungan. Belum lagi ketika orang-orang yang hebat di kota doyan steak impor, buah impor, sayur impor. Ongkosnya makin bertambah.

BACA JUGA:
Po*, Lebih Hebat dari “Bang Lawo”
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More