Lima Pilar Foundation: Jangan Harapkan Literasi yang Baik di Tengah Kemiskinan

Lima Pilar Foundation: Jangan Harapkan Literasi yang Baik di Tengah Kemiskinan
Penampakan ruang kelas di salah satu sekolah SD di Manggarai, NTT|Foto istimewa

 

JAKARTA, Pojokbebas.com -Kemiskinan selalu erat kaitannya dengan literasi. Maka, jangan memimpikan harapkan literasi yang baik di tengah kemiskinan. Atau, jangan mengharapkan kesejahteraan (ekonomi) jika tidak meningkakan upaya literasi. Jika pemerintah mengharapkan literasi yang baik, namun membiarkan kemiskinan, itu hanya harapan kosong.

Demikian salah satu intisari webinar yang dilaksanakan oleh Lima Pilar Foundation, pada Sabtu (29/5). Webinar tersebut menghadirkan 150 peserta dan 4 (empat) narasumber, yakni Dr Mantovany Tapung (Unika St Paulus Ruteng), Dr. Frans Asisi Datang (UI), Tarsi Gantura, M.Pd (Penggiat literasi di Jakarta) dan Mikael Ambong (pengelola Taman Baca Jari-Jari Kasih, Ruteng).

Dalam webinar tersebut Dr. Manto Tapung memaparkan peta literasi Indonesia berdasarkan penelitian PISA, penetrasi teknologi dan kondisi kemiskinan di Indonesia. Disebutkan laporan Programme for International Student Assesment (PISA) pada desember 2019 bahwa Indonesia merosot di bidang membaca, sains, matematika. Skor membaca Indonesia (371) berada diperingkat 72 dari 77 negara. Skor matematika (379) ada di peringkat 72 dari 78 negara. Skor sains (396) ada di peringkat 70 dari 78 negara.

BACA JUGA:
Keluarga Maumere di Manggarai Dukung Hery-Heri
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More