LEMBATA: Dari lembah Derita menuju Lembah Sukacita; Catatan Atas Pelantikan Dr. Thomas Ola Langoday
Oleh: Poya Hobamatan (Warga Lembata Diaspora, tinggal di Bintan)
Kebijakan cerdas, seperti reformasi birokrasi untuk mengkonfirmasi kemampuan antara pemimpin dan lembaga yang dipimpin; revolusi mental pejabat dengan cara turun langsung ke lapangan untuk mengalami persoalan agar tidak mudah ditipu oleh bawahan yang bermental menjilat; penataan kota sebagai representasi kemajuan daerah; revitalisasi sarana-sarana public agar sasaran anggaran tidak dimanipulasi; pembangunan infrastruktur (jalan dan pelabuhan) untuk mempercepat dan mempermudah mobilasi manusia dan barang, jasa dan keuangan, demi stimulus ereksi ekonomi; sekedar beberapa contoh yang memperlihatkan keinginan kuat Thomas Ola untuk menyelesaikan kepemimpinan di Lembata, sebagai seorang akademisi yang memiliki concern terhadap masyarakat tertinggal, ketimbang memanfaatkan sisa waktu untuk mengiklankan diri demi bonus politik.
Dengan itu, Thomas Ola sekaligus membuktikan bahwa kendati selama empat tahun lebih ia seakan tenggelam, demi menghindari kesan matahari kembar Lembata, namun ia tahu betul akar persoalan Lembata dan bagaimana harus memulainya. Opsi-opsi fundamental ini bagai secercah sinar di tengah kabut kelam yang mengepung Lembata selama ini.