Kini BUM Desa, sangat powerful, siap bekerja sama bisnis dengan lembaga apapun, dapat dengan mudah mengakses permodalan, bertindak sebagai investment company maupun operating company, dapat bertindak sebagai pintu perdagangan produk desa dengan dunia internasional.
Terobosan Revolusioner
Sentra informasi terpadu mengenai potensi perekonomian desa menggunakan aplikasi digital menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa ditawar.. Demi mendorong hal tersebut, telah terbangun kerja sama Kemendes PDTT dengan marketplace seperti Tokopedia dan perguruan tinggi untuk meningkatkan digitalisasi perekonomian di perdesaan. Bahkan, Kemendes PDTT mulai membangun aplikasi khusus promosi desa wisata, serta lapak jual beli bagi Badan Usaha Milik Desa (BUM-Des).
Sudah banyak contoh baik, keberhasilan kolaborasi kampus dengan desa, seperti: budidaya ikan dengan teknik bioflok, di Desa Pararain, Kecamatan Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, yang didampingi mahasiswa KKN, Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat (Unlam). SLB rintisan Ngantru, yang diinisiasi mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang (UM), di Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Petani Desa Binoh, Burneh, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, yang berhasil memproduksi jagung hingga melimpah, serta diversifikasinya menjadi es cream “Kijang Aleng-Aleng” berbahan baku jagung, karena berkat inovasi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 74 Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Kerjasama Kampus-Desa, akan semakin mempercepat laju kemandirian desa. Keterlibatan kampus dalam pembangunan desa, memang tidak boleh ditunda lagi.